Senin, November 08, 2021

Relai Proteksi Internal Transformator (Trafo Daya) Gardu Induk

Relai Internal Trafo Daya:

  1. Relai Bucholz
    Mengamankan trafo dari gas yang timbul akibat adanya hubung singkat di dalam trafo.

    Cara kerja adalah gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap, yaitu :
    • Mengerjakan alarm (bucholz 1st) pada kontak bagian atas
    • Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah

    Analisa gas yang timbul pada relay bucholz adalah sebagai berikut :
    • H2 dan C2H2 menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian konstruksi
    • H2, C2H2 dan CH4 menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai, misalnya terjadi gangguan pada sadapan
    • H2, C2H4 dan C2H2 menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan inti.
    • H2, C2H, CO2 dan C3H4 menunjukkan adanya pemanasan setempat pada lilitan inti.

  2. Relai Jansen
    Mengamankan trafo dari gangguan di dalam tap changer yang menimbulkan gas.

    Relay ini dipasang pada pipa yang menuju konservator. Cara kerja pada prinsipnya sama dengan relay bucholz akan tetapi hanya punya satu kontak tripping.

  3. Relai Sudden Pressure
    Melindungi trafo dari gangguan tekanan berlebih yang disebabkan oleh gangguan di dalam trafo.

    Terdapat 2 jenis, yaitu:
    • Type Membran
      Berupa plat tipis yang di desain sedemikian rupa yang akan pecah apabila menerima tekanan melebiihi desainnya. Membrane ini hanya sekali pakai sehingga jika pecah harus diganti yang baru.
    • Type Valve
      Berupa suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang di desain sedemikian rupa sehingga apabila terjadi tekanan di dalam trafo melebihi tekanan pegas maka akan membuka dan membuang tekanan keluar bersama sama sebagian minyak. Apabila tekanan di dalam trafo sudah turun atau lebih kecil dari tekanan pegas maka valve akan menutup kembali.

  4. Relai Suhu
    Melindungi trafo dari temperature yang berlebih. Apabila temperature trafo melebihi batas yang ditentukan maka relay suhu akan bekerja. Besar kenaikan suhu adalah sebanding dengan factor pembebanan dan suhu udara luar trafo.

    Relay suhu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu relay suhu winding (belitan) dan relay suhu Oil (Minyak trafo) yang bekerja pada dua tahap:
    Tahap 1 : mengerjakan alarm
    Tahap 2 : memerintahkan trip ke PMT

  5. Relai Arus Lebih
    Melindungi trafo dari gangguan hubung singkat antar fasa di dalam maupun di luar daerah pengaman trafo.

    Bekerja dengan prinsip instant, yaitu relay tersebut akan bekerja seketika ketika terdeteksi adanya arus gangguan. Sehingga dengan cepat dapat mengamankan trafo dan peralatan lain dari kerusakan. Relay arus lebih biasanya di beri kode relay 51 dan dipasang pada sisi primer dan sisi sekunder trafo.

  6. Relai Tangki Tanah
    Mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa dengan tangki trafo dan titik netral trafo yang di tanahkan.

    Relay tangki tanah biasa diberi kode relay 51G dan dipasang dengan skema seperti gambar 6 diatas. Relay ini bekerja jika terjadi kebocoran arus dari belitan ke tangki trafo, arus dari tangki akan mengalirke tanah dan akan terdeteksi oleh relay arus lebih melalui CT. Kemudian relay akan mentripkan PMT di kedua sisi (primer dan sekunder).

  7. Relay Differential
    Mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengamanan trafo relay ini bekerja dengan cara membandingkan arus yang masuk dan arus yang keluar. Relay ini bekerja apabila terjadi perbedaan arus antara sisi primer dan sisi sekunder. Perbedaan arus tersebut disebabkan oleh gangguan yang terdapat didaerah pengamanan trafo
Sumber: https://rakhman.net/electrical-id/relay-proteksi-pada-transformator/

0 komentar: